Kondisi Mimbar Gereja Saat Ini

Kondisi MImbar Gereja Masa Kini

Melalui artikel ini penulis mengajak kita semua para pembaca untuk melihat apa yang terjadi pada mimbar gereja Kristen pada masa kini. hal ini sangat penting kita ketahui, supaya tatkala kita menemukan sesuatu kesalahan yang terjadi maka kita dapat memperbaiki kesalahan tersebut.

penulis membagi pembahasan ini menjadi tiga sub pokok bahasan, yang pertama membahas tentang profil para pengkhotbah masa kin, yang kedua penulis membahas tentang bagaimana karakteristik khotbah masa kini, dan bagian yang terakhir adalah berbicara masalah akibat dari khotbah yang tidak alkitabiah bagi gereja masa kini. berikut ini penulis akan memulai dari yang pertama.

A. Profil Pengkhotbah Masa Kini

Penulis menyadari, ketika kita membahas pokok ini mungkin ada banyak orang yang tidak sepaham dengan penulis. namun walaupun demikian mungkin juga ada banyak orang yang sangat setuju dengan pendapat penulis yang dituliskan dalam blog ini. menurut penulis saat ini gereja-gereja sedang mengalami kemunduran. hal ini ditandai dimana para pengkhotbah dan para pendeta sekarang lebih didominasi oleh orang-orang yang tidak memiliki teologia yang jelas. banyak pengkhotbah dan pendeta yang berlatar belakang sekuler dan tidak memahami teologia. sehingga mereka membuat mimbar gereja bukan lagi sebagai tempat untuk mengkhotbahkan Injil, tetapi menjadikan mimbar gereja sebagai tempat presentasi bisnis ala rohani, atau terapi kejiwaan ala rohani.

sekularisme dan materialisme sangat kental dalam diri para pengkhotbah modern, banyak para pengkhotbah modern mengutamakan banyaknya pengunjung atau pendengar khotbah dibandingkan dengan apa yang akan dihasilkan oleh khotbah itu sendiri. mereka mengukur pelayanan dari ukuran sekular dan materialistis. mereka berpikir bahwa pelayanan yang berhasil adalah pelayanan yang mendatangkan banyak orang untuk menghadiri setiap ibadah dan juga pelayanan yang mendatangkan banyak materi atau uang, mereka tidak pernah memikirkan bagaimana keselamatan jiwa-jiwa yang telah menghadiri kebaktian ibadah mereka.

Karena para pengkhotbah masa kini, lebih terpacu atas nilai sekuler, maka mereka melakukan pemberitaan mereka sesuai dengan apa yang diinginkan zaman ini. sehingga di beberapa mimbar gereja masa kini kita dengar tidak lagi mengkhotbahkan INjil dengan setia, para pengkhotbah tidak lagi mengkhotbahkan Alkitab, mereka akhirnya mengkhotbahkan tentang psikologi, bisnis, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan empirisme. maka slogan yang sering kita dengar masa kini adalah: "yang terutama bukan masalah kebenaran tetapi apa yang saya alami". pernyataan diatas sangat berbaya dan jika para pengkhotbah berpikiran bahwa yang terutama adalah yang dialami maka mereka akan berusaha supaya berkhotbah tentang apa yang diinginkan telinga pendengarnya, bukan lagi apa yang diinginkan oleh Allah.

B. Karakteristik Khotbah Masa Kini

Douglas Grotius mengatakan bahwa di zaman ini nyanyian pujian di gereja-gereja telah bergeser dari kedudukannya yang meninggikan Allah dan menekankan unsur manusia dalam setiap nyanyian. Menurut penulis bukan hanya nyanyian di gereja yang telah bergeser dari kedudukannya. tetapi lebih dari itu, dimana khotbah mimbar juga telah bergeser dari kedudukannya untuk menyuarakan kembali apa yang telah Allah katakan dalam Firman-Nya. Sekarang banyak para pengkhotbah menjadikan Alkitab hanya sebagai alat pendukung dari apa yang mau mereka khotbahkan. di satu sisi sepertinya mereka berkhotbah dari Alkitab, tetapi pada hakikatnya mereka telah meninggalkan Alkitab itu sendiri. itu terlihat dimana banyak para pengkhotbah masa kini berkhotbah hanya seputar tentang kesuksesan, bisnis, moral atau etika, psikologi atau kejiwaan. kita sudah jarang menemukan khotbah yang memberitakan tentang Injil, keselamatan, pengajaran tentang Kristus yang benar, pengajaran tentang Allah dan doktrin yang lainnya.

C. Akibat dari Khotbah Yang TIdak Alkitabiah

Khotbah adalah unsur yang utama dalam setiap kebaktian, sadar atau tidak sadar khotbah mimbar banyak membawa pengaruh bagi setiap pendengarnya. khotbah mimbar jauh berbeda dengan pengajaran di kelas, sebagaimana mahasiswa sedang belajar. biasanya kita akan lebih mudah menerima berita mimbar dengan lebih cepat dan dengan hati yang terbuka, karena kita berpikir bahwa berita itu datang dari Alkitab. yang menjadi masalah adalah ketika pengkhotbah seolah-olah mengkhotbahkan Alkitab, padahal isinya tidak alkitabiah. maka hasilnya akan membawa kepada kesesatan besar. sehingga banyak orang yang rutin menghadiri kebaktian di gereja tetapi ternyata adalah orang yang tersesat.

Khotbah-khotbah yang tidak Alkitabiah akan membuat orang menjadi tersesat. khotbah seperti itu akan membuat orang berdosa merasa bahwa dirinya bukanlah orang berdosa, sehingga mereka merasa bahwa mereka tidak perlu bertobat. Dr. RL. Hymers mengatakan bahwa saat ini kita hidup pada zaman kesesatan yang besar. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa kesesatan menghasilkan banyak orang kristen KTP yang tidak benar-benar bertobat. Semuanya ini adalah dimulai dari khotbah dan para pengkhotbah yang tidak benar.

Kita sudah melihat tiga hal penting mengenai kondisi mimbar gereja masa kini. satu hal yang penulis inginkan adalah bahwa setelah kita melihat masalah ini, kita harus kembali kepada pemberitaan Firman yang benar. Kita harus membangun kembali mimbar gereja yang telah runtuh. Kita harus mengembalikan mimbar gereja kepada fungsinya sebagai tempat pemberitaan Firman Tuhan. Posting yang selanjutnya Penulis akan menulis tentang tema "Kembali kepada Pemberitaan Firman Yang Benar."